UNS. Universitas Sebelas Maret mempresentasikan keterbukaan informasi di Komisi Informasi Pusat (KIP) Republik Indonesia (RI) yang digelar di Hotel Mercure Jakarta, Selasa (15/10/2019). Kegiatan ini merupakan bagian dari monitoring dan evaluasi tentang penyelenggaraan keterbukaan informasi yang dilakukan oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di berbagai perguruan tinggi.
Dalam kegiatan yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia itu, dari UNS diwakili oleh Ketua PPID/ Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNS, Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si, Kepala Divisi Kerjasama Humas UNS, Heru Sasongko S.Farm., M.Farm, serta Koordinator Pengelola Informasi dan Dokumentasi/ Kepala Bagian Data dan Informasi UNS, Harmadi Subiatmoko, S.Sos., M.I.Kom.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNS, Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si mengatakan, salah satu produk inovasi yang dibuat UNS adalah menciptakan link sebagai portal informasi kepakaran UNS. Dari portal kepakaran UNS yang terintegrasi dengan data induk kepegawaian dan SSO tersebut merupakan menu utama pada daring PPID UNS, maka masyarakat bisa mengakses siapapun yang dikehendaki terkait pembicara, keahlian, ketokohan yang bersumber dari lingkungan UNS.
“Kepakaran ini merupakan inovasi dari PPID UNS untuk mempermudah publik dalam mencari informasi mengenai bidang keahlian dosen-dosen di UNS,” terang Prof. Sajidan di sela-sela melakukan presentasi.
Manfaat yang didapat dari Inovasi Kepakaran ini terbagi menjadi manfaat untuk internal dan eksternal. Untuk Internal, mempermudah promosi dan branding dosen UNS kepada publik. Sedangkan untuk eksternal, publik dapat memperoleh informasi tentang Data Pendidik UNS dengan lebih mudah.
Terdapat 4 strategi agar program Kepakaran tetap berkelanjutan untuk kedepannya, strategi-strategi tersebut antara lain dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh penyedia informasi, yang kedua adalah dengan melakukan promosi melalui kanal media sosial UNS.
Prof. Sajidan menambahkan, proses alur dalam PPID yaitu dari sumber informasi berupa data-data yang berasal dari internal maupun eksternal, kemudian data-data tersebut menjadi informasi yang disediakan oleh PPID kepada publik berupa Database yang akan mengalami update/ perbaruan sesuai dengan respon Penerima Informasi. Publik yang ingin meminta informasi maupun merasa keberatan dengan informasi dapat memenuhi permintaannya berdasarkan SOP yang sudah di-upload pada website https://ppid.uns.ac.id.
Kemudian salah satu contoh dari kepakaran adalah impact dari Jawametrik yang membuat kolaborasi tentang kebudayaan Jawa-Indonesia, dimana UNS menduduki peringkat pertama. Data kuantitatif bisa diukur pada penilaian webometrics. Melalui Jawametrik ini, UNS berhasil mencapai urutan pertama di Indonesia untuk impact rank karena Jawametrik menjadi pusat informasi kebudayaan Jawa dan diakses oleh masyarakat Jawa yang tersebar di seluruh dunia. “Dengan Jawametrik sebagai programnya, UNS juga memiliki bentuk fisik dari center Warisan Budaya Jawa yaitu Javanologi sebagai pilar pendukung utama Warisan Budaya Nasional. Tim panelis sangat tertarik serta memberikan apresiasi terhadap aplikasi kepakaran UNS dan Jawametric nya,” pungkas Prof. Sajidan. [Humas UNS].