UNS — Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) surakarta sukses menggelar Agrotech’s Fair 2023. Kegiatan berupa seminar nasional dan expo berlangsung di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS, Kamis (13/7/2023). Menariknya dalam acara ini turut hadir kreator konten sekaligus aktor, Andovi da Lopez.
nnnnAgrotech’s Fair 2023 mengangkat tema “Mewujudkan Ketahanan Pangan di Era Revolusi Industri 4.0”. Acara ini turut dihadiri pimpinan universitas, diantaranya Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S.; Dekan FP UNS, Prof. Dr. Ir. Samanhudi, S.P., M.Si., IPM., ASEAN Eng.; dan Kepala Prodi Agroteknologi UNS, Dr. Muji Rahayu, S.P., M.P.
nnnnDr. Muji Rahayu selaku Kaprodi Agroteknologi UNS meyakini Agrotech’s Fair 2023 mampu berkontribusi pada pengembangan ilmu teknologi produksi tanaman berkelanjutan. Segala pembahasan pada seminar tersebut diharapkan dapat memunculkan beragam inspirasi generasi muda dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
nnnn“Seminar kali ini diharapkan bisa memberikan ilmu pengetahuan dan serta inspirasi, khususnya bagi para generasi muda,” ujar Dr. Muji Rahayu.
nnnnSenada dengan itu, Prof. Yunus tekankan bahwa Agrotech’s Fair 2023 merupakan wujud kontribusi UNS pada level global. Hal ini karena Prodi Agroteknologi UNS sendiri telah mendapatkan akreditasi internasional ASIIN. Beliau menambahkan, langkah ini perlu didukung oleh berbagai lini dan rumpun ilmu dalam menghadapi era revolusi industri.
nnnn“Agroteknologi UNS sudah selevel dengan prodi-prodi di negara maju,” tutur Prof. Yunus.
nnnnnnnnTiga narasumber dihadirkan guna membahas ketahanan pangan tanah air. Mereka adalah Excecutive Director Croplife Indonesia, Agung Kurniawan; Senior Field Agronomist PT Bayer Indonesia, Nico Alfredo; serta Andovi da Lopez.
nnnnAcara inti dimoderatori oleh Aulia Salsadilla, Mahasiswa Agroteknologi UNS. Pembicara pertama, yakni Agung Kurniawan menginformasikan bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar. Namun, adapula tantangan yang menghadang di depan. Isu perubahan iklim dan tenaga pertanian menjadi tantangan utama.
nnnn“Dengan adanya perubahan iklim, kita jadi agak susah memprediksi musim. Rekayasa genetika menjadi alternatif jangka panjang. Perlu juga tenaga pertanian dari generasi muda untuk menyelesaikan masalah ini,” terang Agung.
nnnnMenyambung terkait tantangan tenaga pertanian, Andovi da Lopez menyampaikan bahwa generasi saat ini membawa tanggung jawab besar. Para mahasiswa rumpun ilmu pertanian berkontribusi besar dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Generasi muda dinilai memiliki berbagai solusi dan ide kreatif untuk menciptakan proses menuju ketahanan pangan nasional bahkan global.
nnnn“Bergeraklah langkah demi langkah, hari demi hari, dan proses demi proses. Lama-kelamaan pasti akan ada hasilnya,” kata Andovi. Humas UNS
nnnnReporter: Rangga Pangestu Adji
nnnnRedaktur: Dwi Hastuti
n