UNS — UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan webinar dengan tajuk “Scholarly Integrity: Understanding Academic Publishing and Avoiding Predatory Practices”. Acara digelar melalui zoom meeting, Senin (10/7/2023).
nnnnKepala UPT Perpustakaan UNS, Burhanudin Harahap, S.H., M.H., M.SI., Ph.D., dalam sambutan sekaligus pembukaan webinar menyampaikan bahwa webinar ini diselenggarakan dengan harapan dapat menambah wawasan tentang publikasi jurnal ilmiah dengan benar. “Melalui webinar ini, harapan saya dapat mengkomunikasikan hasil penelitian dan pemikiran serta bisa dikembangkan lebih lanjut oleh peneliti dan pemikir-pemikir yang lain, sehingga akan sukses dalam melakukan submit jurnal berkualitas dan bereputasi yang bertaraf nasional dan internasional,” terang Burhanudin.
nnnnRiah Wiratningsih, S.S., M.Si., selaku moderator pada webinar ini mengatakan bahwa webinar tersebut merupakan sesi kedua, setelah sebelumnya sukses selenggarakan webinar terkait. Riah juga menyampaikan latar belakang webinar sebelum sesi pemaparan materi berlangsung. “Hal yang melatarbelakangi webinar ini yaitu, menjawab pertanyaan mau dikemanakan tulisan kita, setelah sebelumnya kita sudah mengolah ide dan gagasan kita hingga menghasilkan suatu karya ilmiah?,” ujar Riah.
nnnnWebinar yang berlangsung memilih empat pokok bahasan yang saling bertalian. Fokus bahasan tersebut diantaranya yaitu bagaimana cara memilih jurnal, evaluasi kualitas jurnal, manajemen revisi dari editor dan reviewers, serta menghindari publikasi pada jurnal yang predator. Pembicara dalam kegiatan webinar ini adalah Dr. Johan Jang selaku customer consultant dari Elsevier. Pemilihan pokok bahasan ini menyesuaikan dengan keadaan senyatanya di lingkungan akademik yang sering berinteraksi dengan jurnal dan agar dapat mempublikasikan jurnal dengan baik dan bermoral.
nnnnnnnnDalam webinar ini mengulas gambaran besar dan tantangan ke depan bagi peneliti Indonesia, mengevaluasi dan memilih jurnal, mengelola editor dan reviewers’ comments, serta menghindari publikasi pada jurnal yang meragukan.
nnnnHal yang menjadi tantangan di Indonesia yaitu publikasi jurnal yang tersaji dalam data dari Dr. Johan Jang. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, negara Indonesia mengalami menambahan jumlah publikasi akan tetapi kenaikan jumlah tersebut tidak diiringi dengan kualitasnya. Kualitas jurnal yang dipublikasi justru menurun. Publikasi oleh Indonesia berjumlah besar, akan tetapi sebagian besarnya merupakan conference paper bukan jurnal.
nnnnAdapun dalam memilih jurnal, Dr. Johan Jang mengatakan terdapat pertimbangan yang harus diperhatikan. “Sebelum melakukan publikasi, terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih jurnal. Kita harus mempertimbangkan tulisan kita akan disubmit ke jurnal subscription atau open access, karena keduanya saling bertolak belakang,” kata Dr. Johan Jang.
nnnnKemudian dalam proses publikasi tentu editor, reviewer, dan penulis memiliki peran yang berbeda akan tetapi runtut. Di akhir pemaparan, Dr. Johan Jang menyampaikan cara menghindari publikasi pada jurnal yang predator. “Jurnal predator biasanya lebih mengedepankan bisnis daripada sains. Cara yang harus kita lakukan untuk menghindari publikasi jurnal predator yang pertama menghindari paper brokes, kedua mengindari guaranteed publication atau pubikasi dengan garansi, kemudian publikasi pada jurnal bajakan (hijacked journal), dan yang terakhir tidak terlibat dalam manipulasi sitasi,” imbuhnya.
nnnnAdapun kegiatan webinar diikuti oleh 90 peserta dengan latar belakang pustakawan, staf perpustakaan, dosen, mahasiswa perguruan tinggi dan masyarakat umum. Setelah pemaparan materi selesai, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. HUMAS UNS
n